Resistor atau tahanan dalam elektronika terbagi dalam dua kategori utama, resistor linear dan resistor non linear.
Resistor Linear adalah resistor yang bekerja sesuai hukum ohm, yaitu I=V/R yang artinya arus yang mengalir melewati sebuah resistor adalah besarnya tegangan di bagi nilai tahanan resistor tersebut.
Ambil contoh: sebuah resistor dengan nilai tahanan 2 ohm dan di antara kaki resistor tersebut terdapat beda potensial atau tegangan sebesar 12 volt, berapakah besar nya arus listrik yang mengalir.
Arus listrik yang mengalir di dalam resistor seperti terlihat pada gambar di atas adalah I=V/R, yang artinya 12 volt di bagi dengan 2 ohm adalah 6 ampere untuk satuan arus listrik.
Untuk resistor non linier dan yang biasa di pakai dalam sirkuit atau rangkaian elektronika di bagi menjadi tiga bagian:
- Fotoresistor adalah resistor yang bekerja dan berubah nilai tahanan nya berdasarkan cahaya dan salah satu contoh pemakaian fotoresistor adalah untuk sensor blitz kamera.
- Thermistor bekerja serta berubah nilai tahanan nya berdasarkan panas atau temperatur,contoh pemakaian thermistor adalah untuk sensor suhu mesin mobil baik yang di pasang di blok mesin mobil atau di tempatkan di radiator atau untuk sensor temperatur di evaporator ac mobil untuk mengontrol kerja kompressor ac yang di sebut thermistor cooler.
- Resistor yang tergantung pada nilai tegangan listrik yang melewatinya. VDR atau voltage dependent resistor memiliki nilai tahanan yang berkurang jika tegangan listrik yang melewati di naikkan.
Beberapa resistor kecil untuk mengetahui nilainya di tunjukan dengan pita warna atau gelang-gelang warna seperti terlihat gambar kode warna resistor di bawah dan ada pula nilai resistor tertulis langsung di badan resistor tersebut.
Dari tabel kode warna di atas, berikut adalah cara mengetahui atau menghitung nilai sebuah resistor yang menggunakan gelang warna.
Sedangkan untuk resistor dengan kode angka,cara membaca nilai nya sama dengan cara membaca nilai resistor dengan gelang warna.
Contoh sebuah resistor dengan kode angka 103 tertulis di badan resistor tersebut, maka nilai nya adalah, 1 adalah gelang pertama, 0 (nol) adalah gelang kedua sedangkan 3 adalah jumlah faktor pengali. Sehingga resistor dengan kode angka 103, nilai resistor tersebut adalah 10000 ohm atau 10 kilo ohm.
Untuk resistor dengan gelang warna 5 atau 6 gelang warna,cara membaca nilai resistor tersebut silakan berkunjung ke http://www.williamson-labs.com/resistors.htm.
Salah satu fungsi resistor untuk otomotif bisa lihat di Fungsi resistor pada koil pengapian konvensional.
Sumber : http://www.ac-elektrik.com/2012/02/resistor-serta-cara-membaca-nilai.html
Untuk resistor dengan gelang warna 5 atau 6 gelang warna,cara membaca nilai resistor tersebut silakan berkunjung ke http://www.williamson-labs.com/resistors.htm.
Salah satu fungsi resistor untuk otomotif bisa lihat di Fungsi resistor pada koil pengapian konvensional.
0 comments:
Post a Comment